Ini Alasan Wapres KH Ma'ruf Amin Sarankan Warga Indonesia tak Tunda Menikah

Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin menanggapi Indonesia yang saat ini sedang menghadapi perlambatan jumlah penduduk dan krisis depopulasi pada 2045 mendatang. Wapres tidak membantah jika jumlah penduduk usia muda saat ini mulai mengecil.

"Jumlah penduduk usia muda itu mengecil yang tua-tua makin banyak, ini saya kira jadi anjurannya itu supaya diadakan keseimbangan, jadi jangan menunda nikahnya," kata Kiai Ma'ruf dalam keterangan pers usai memberikan arahan dalam Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050, di Jakarta Convention Center, pada Selasa (16/05/2023), dikutip dari Antara.

Kiai Ma'ruf menilai pelambatan jumlah penduduk ini perlu diantisipasi. Hal ini mengingat terjadinya regenerasi penduduk sehingga membutuhkan keseimbangan. "Sebab kalau tidak prediksinya nanti yang banyak yang tua, yang muda yang produktif itu rendah, ini saya kira," ujarnya.

Karena itu, Wapres meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyusun peta jalan baru terkait dengan keseimbangan penduduk di Indonesia pada 2045 mendatang.

Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045.

Sementara itu, penduduk usia 65 tahun ke atas naik signifikan dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045 dan usia kerja 15—64 tahun juga menurun dari 69,28 persen pada 2020 menjadi 65,79 pada momentum 100 tahun Indonesia. Adapun, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 324 juta orang pada 2045. "Kalau itu prediksinya benar maka akan berbahaya," jelas Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan, jika keseimbangan ini tidak dilakukan, maka Indonesia diperkirakan akan tersusul oleh Nigeria dan Pakistan pada 2045. Saat ini Indonesia menjadi negara keempat terbesar di dunia dengan 285 juta penduduk, sedangkan Nigeria serta Pakistan masing-masing berada di posisi kelima dan keenam dengan jumlah penduduk 249,95 juta dan 234,57 juta.

Indonesia diperkirakan akan menjadi negara keenam dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu mencapai 324,05 juta orang, sementara Nigeria naik menjadi di posisi keempat pada angka 349,60 juta dan Pakistan di posisi kelima dengan jumlah 345,82 juta orang.

"Kita bisa kalah nanti dari Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya. Jadi satu ketika kita memang pertumbuhannya mesti ditingkatkan. Namun, pada waktu yang lain perlu ada keseimbangan. Nanti tolong disusun strategi barunya seperti apa," kata Wapres menegaskan.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.