Ini Penyesalan Tina Turner Menjelang Kematiannya

Tina Turner Wrote 'I Have Put Myself in Grave Danger' in a Social Media  Post Two Months Before Her Death - IMDb
Tina Turner. (foto: imdb.com)

 
JAKARTA -- Penyanyi legendaris Tina Turner menyesal tidak merawat ginjalnya dengan baik. Dalam salah satu postingan Instagram terakhirnya pada dua bulan lalu, Turner mengungkapkan telah menempatkan dirinya dalam bahaya besar karena mengabaikan gejala penyakit ginjal.

Turner yang terkenal dengan hitsnya "What's Love Got to Do With It" dan "The Best", meninggal dunia pada Rabu (24/5/2023) saat berusia 83 tahun. Penyebab kematian Turner belum diungkapkan, tetapi ia memiliki sejumlah penyakit dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kanker usus, stroke, dan gagal ginjal.

“Ginjal saya adalah korban pengabaian saya bahwa tekanan darah tinggi saya seharusnya diobati dengan obat konvensional. Saya telah menempatkan diri saya dalam bahaya besar. Sudah terlalu lama saya percaya tubuh saya adalah benteng yang tak tersentuh dan tak bisa dihancurkan,” kata penyanyi asal Amerika Serikat itu di akun Instagramnya dikutip dari Insider, Jumat (26/5/2023).

Gejala penyakit ginjal dapat berupa kurangnya energi, masalah konsentrasi, sulit tidur, kulit kering atau gatal, ingin buang air kecil lebih banyak daripada biasanya.

Dalam postingan panjang itu, Turner mengisahkan perjalanannya terkena penyakit ginjal. Pertama kali ia didiagnosis menderita hipertensi (tekanan darah tinggi) pada tahun 1978. Kala itu, Turner tidak begitu peduli dan fokus menjalankan turnya.

Padahal, menurut American Heart Association, hipertensi merupakan penyebab utama kedua penyakit ginjal. Sebab, banyak darah mengalir melalui saringan ginjal. Jika tekanan darah yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, pembuluh bisa menjadi keras atau lemah dan tidak bisa mendapatkan cukup darah ke organ.

Karena kondisinya kian memburuk, Turner mencoba dialisis atau cuci darah. Ia menggambarkan itu sebagai proses yang menyedihkan karena membuat dirinya terhubung dengan mesin selama berjam-jam. Dialisis melakukan pekerjaan ginjal dengan membuang racun dan cairan ekstra dari darah.

Pada 2017 lalu, suami kedua Turner, Erwin Bach, menyumbangkan salah satu ginjalnya. Meskipun sudah mendapat ginjal dari sang suami, Tuner mengatakan masalah masih belum terselesaikan.

Penolakan setelah transplantasi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan menyerang organ karena melihatnya sebagai benda asing. Ini dapat terjadi bahkan jika seseorang mengonsumsi obat imunosupresan.

Penyanyi Cher mengungkapkan, Tina Turner sangat menderita di tahun-tahun terakhirnya. Turner terus menggunakan mesin dialisis di rumahnya. "Dia berjuang melawan penyakit ini untuk waktu yang lama dan dia begitu kuat seperti yang Anda pikirkan,” jelasnya.

 

(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.