Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Warga Gaza di Palestina

Sekjen PBB Antonio Guterres. (foto: wikipedia)

NEW YORK -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk kematian warga sipil di Gaza, Palestina. Ia menyatakan, peristiwa itu tidak dapat diterima dan mengimbau Israel untuk segera dihentikan.

Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq menyatakan pada Rabu (10/5/2023), Guterres meminta agar semua pihak menahan diri secara maksimal.

"Israel harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara proporsional dan mengambil semua tindakan pencegahan yang layak untuk menyelamatkan warga sipil dan objek sipil dalam melakukan operasi militer," kata Haq dikutip dari Reuters, Kamis (11/5/2023).

Guterres juga mengutuk peluncuran roket sembarangan dari Gaza ke Israel. Ia menilai tindakan itu juga melanggar hukum kemanusiaan internasional dan membahayakan warga sipil Palestina dan Israel.

"Sekjen PBB mendesak semua pihak terkait untuk menahan diri secara maksimal dan bekerja untuk segera menghentikan permusuhan," kata Haq menegaskan.

Israel menyerang fasilitas milik Jihad Islam di Gaza untuk hari kedua pada Rabu (10/5/2023). Sedangkan sekelompok warga Palestina meluncurkan ratusan roket melintasi perbatasan hingga membuat pihk Tel Aviv menyalakan sirene.

Pemerintah Mesir memulai upaya menengahi untuk mengakhiri pertempuran tersebut. Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 perwakilan juga akan bertemu secara tertutup membahas kekerasan terbaru di Palestina pada Rabu.

Secara total, menurut pejabat kesehatan Palestina, sebanyak 20 warga Palestina telah meninggal sejak Israel melancarkan serangan pada Selasa (9/5/2023) dini hari. Para korban termasuk setidaknya lima perempuan dan lima anak, serta tiga komandan senior Jihad Islam dan empat pria bersenjata.

 

(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.