Korban Gempa Lebih dari 2.000 Jiwa, Pemerintah Maroko Umumkan Tiga Hari Berkabung

Gempa Maroko/ilustrasi. (foto: pixabay)

RABTA -- Raja Maroko Mohammed VI pada Sabtu (9/9/2023) menyatakan tiga hari berkabung nasional sebagai penghormatan kepada korban gempa yang terjadi pada Jumat (8/9/2023). Melalui pernyataan Istana Kerajaan Maroko yang disiarkan kantor berita resmi Maghreb Arabe Press, dikutip Antara, Senin (11/9/2023), bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh bangunan umum selama masa berkabung berlangsung.

Kerajaan Maroko juga memerintahkan pembentukan komite menteri untuk menyusun rencana rekonstruksi bagi rumah-rumah yang hancur. Setidaknya 2.122 orang tewas dan 2.059 lainnya mengalami cedera setelah gempa dahsyat melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam.

Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang sebelah barat daya salah satu kota terbesar di Maroko tersebut. Ini merupakan gempat terbesar yang mengguncang salah satu negara di kawasan Afrika Utara itu dalam 120 tahun terakhir.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri Maroko, setidaknya 2.122 orang meninggal dunia akibat bencana alam tersebut. Selain itu, sebanyak 2.059 orang mengalami luka-luka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi serius. Jumlah korban akibat gempa bumi ini diperkirakan akan terus bertambah.

Korban jiwa akibat gempa berkekuatan 6.8 magnitudo terdapat di sejumlah wilayah, termasuk Al Houz dan Provinsi Marrakesh, serta Kota Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.


(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.