Workshop Haji Digelar PERDOSRI untuk Optimalisasi Fungsi Tim Medis Haji

Penandatangan perjanjian kerja sama antara Ikatan Pembimbing Haji dan Umrah Indonesia (IPHUIN) dengan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia  (PERDOSRI). (foto: perdosri)

JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia hingga saat ini mengalami berbagai tantangan dalam menghadapi kondisi kesehatan selama ibadah haji di tanah suci, seperti terjadinya kelelahan, kelemahan otot, intoleransi aktivitas, menurunnya fungsi kognitif, gangguan fungsi kardiovaskular, gangguan nyeri, sesak napas, serta terjadi ketidakmampuan pembersihan jalan napas. Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Ini lantaran jamaah haji yang mengalami kesakitan akan terhambat dalam mencapai fase puncak haji dan tingginya angka jamaah haji Indonesia yang dirawat baik di klinik kesehatan haji Indonesia maupun di rumah sakit Arab Saudi, menyebabkan masalah dalam pemulangan jamaah haji ke Tanah Air.

Bagian penting dalam tata kelola atau organisasi penyelenggaraan ibadah haji adalah petugas haji, termasuk tim medis (dokter dan dokter gigi). Kehadiran tenaga medis menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia, sejak masa tunggu di Tanah Air, masa keberangkatan di embarkasi, saat di perjalanan, saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci, dan saat masa kepulangan ke Tanah Air.

Untuk itu, optimalisasi fungsi dokter haji harus terintegrasi dalam memberikan layanan karena yang dibutuhkan oleh jamaah haji selain aspek ibadah, juga adalah aspek kesehatan dan kebugaran. Dokter dan dokter gigi perlu mengikuti perkembangan sistem penyelenggaraan ibadah haji agar pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan profesional sejalan dengan regulasi dari Pemerintah Republik Indonesia.

Karena itu, memasuki hari keempat Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXII, Sabtu, 7 Oktober 2023, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) menggelar workshop haji. Mengambil tema “Up-Grading Tingkat  Nasional Penguatan Kompetensi Tenaga Medis dalam Bimbingan Manasik di PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) dan PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah)”, workshop menjadi bagian dari upaya PERDOSRI melakukan update keilmuan bagi para dokter.
 
“Workshop ini diadakan sebagai salah satu upaya pengembangan ilmu kedokteran, terutama dalam ibadah haji, di mana diperlukan suatu asesmen, penentuan masalah jamaah haji dari sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan ibadah haji, hingga dapat mempersiapkan calon jemaah haji yang memiliki kapasitas fungsional yang optimal. Ini supaya jamaah haji dapat mencapai istithaah kesehatan dan mampu melewati seluruh rangkaian etape ibadah haji,” ujar Ketua PP PERDOSRI Dr. Rumaisah Hasan, Sp.K.F.R., N.M. (K), AIFO-K dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatangan perjanjian kerja sama antara Ikatan Pembimbing Haji dan Umrah Indonesia (IPHUIN) dengan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), dan PERDOSRI. Perjanjian terkait pendidikan, pelatihan, penelitian, up-grading dan pengabdian pada masyarakat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum IPHUIN Dr. H. Ade Marfuddin, MM, Ketua PP PERDOKHI DR. Dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R., MARS, AIFO-K, dan Ketua PP PERDOSRI Dr. Rumaisah Hasan.

Ikut hadir menyaksikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. DR. Hilman Latief, S.Ag, M.Ag, Kapuskes Haji Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). "Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi pada pelaksanaan haji dan umrah dalam bidang masing-masing," kata Dr Rumaisah.

Selain workshop haji, PIT XXII PERDOSRI hari keempat yang digelar di Kota Malang, Jawa Timur, tersebut juga menggelar workshop dengan topik manajemen nyeri, stunting dan feeding pada anak, analisis gerak fungsional pada sport, dan workshop untuk dokter umum yang berjudul “How to be a PM&R Resident, tips and trick” dan “Cervical and Low Back Disorders”. Ada pula seminar awam dan rehabilitasi komunitas meliputi pengabdian masyarakat pada lansia dengan osteoporosis dan penyakit persendian tulang dan otot yang diadakan di RS Marsudi Waluyo, Singosari. Pada kegiatan ini diadakan senam osteoporosis dan pemeriksaan seperti BIA, TUG, dan hand grip.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.