Ganjar Kampanyekan KTP Sakti yang akan Bongkar Hambatan Layanan Publik Termasuk Bansos

Program KTP Sakti dari paslon capres-cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (Foto: istimewa)

JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memperkenalkan program Satu Kartu Terpadu Indonesia alias KTP Sakti, yang akan diterapkan jika dirinya menang dalam Pilpres 2024. Ganjar menyampaikan program KTP Sakti itu membuka pikiran bahwa selama ini masyarakat tak bisa mendapatkan asupan layanan yang komprehensif.

Maka dengan satu data Indonesia berbasis pada NIK itu, ternyata hambatan-hambatan layanan bisa dibongkar semua.

“Kontestasi Pilpres ini memberikan alasan bagi masyarakat untuk bisa menyelesaikan masalah-masalahnya. Dan inilah program yang sedang kita siapkan, menjadi unggulan yang bisa kita kembangkan,” ujar Ganjar seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (25/12/2023).

Menurut Ganjar, program itu bertujuan agar program bantuan sosial (bansos) negara yang disalurkan bisa lebih menjangkau masyarakat yang kurang mampu.

Program KTP Sakti, lanjut Ganjar, bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, Kartu Tani, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), menjadi satu kartu terpadu.


Ganjar menjelaskan KTP Sakti merupakan upaya konkret dan solutif untuk memberikan program gerak cepat yang lebih baik untuk rakyat Indonesia. "KTP Sakti yang saya dorong itu akan memudahkan itu dan turunannya nanti adalah data kependudukan yang profile penduduknya bisa kita ambil, kita pecah ke sektor."

Dengan hadirnya KTP Sakti, nantinya akan mampu mendata profil masyarakat dengan lebih cepat dan tepat sehingga pendistribusian bansos bisa lebih mudah. "Sehingga cerita KTP Sakti itu cerita data yang besar, profile yang ada dan manajemen untuk distribusi," jelas dia.

Ganjar juga mengeklaim KTP Sakti bisa membuat penyaluran bansos tepat sasaran, serta mencegah praktik pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi dalam pembagian bansos.

"KTP Sakti akan memusnahkan praktik-praktik pungutan liar, yang kerap terjadi saat penyaluran bansos dan menghindari duplikasi data masyarakat, yang membutuhkan bantuan terintegrasi dalam satu sistem. Ganjar-Mahfud akan mewujudkan Indonesia unggul dan lebih sejahtera," kata Ganjar menegaskan.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.