Kedubes Palestina di Jakarta Apresiasi Dukungan Konsisten Indonesia di Gaza

Bendera Palestina dan Indonesia. (Foto: esq news)
 

JAKARTA -- Kedutaan Besar (Kedubes) Negara Palestina di Jakarta kembali menegaskan apresiasi setinggi-tingginya kepada Indonesia. Bukan tanpa alasan, sikap konsisten bangsa Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik di forum internasional maupun regional, dinilai sangat vital. Apalagi di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dan peran aktif Kementerian Luar Negeri RI.

Apresiasi juga ditujukan kepada seluruh elemen politik dan masyarakat Indonesia. Solidaritas yang ditunjukkan, terutama melalui pengiriman bantuan ke Jalur Gaza yang saat ini menghadapi genosida, menjadi bukti nyata dukungan yang tak pernah surut.

Kedubes Palestina dengan tegas menolak segala bentuk kejahatan perang yang dilakukan Israel, mulai dari blokade, kelaparan, pengusiran paksa, hingga pelanggaran hukum internasional dan perjanjian yang pernah disepakati dengan PLO.

Dalam pernyataan resminya, Kedubes Palestina meminta publik di Indonesia untuk lebih bijak. Palestina menyoroti narasi yang berpotensi melemahkan upaya politik dan kemanusiaan Mesir serta Yordania. Menurut Presiden Palestina Mahmoud Abbas, kedua negara ini memiliki peran sangat krusial.

"Mesir dan Yordania begitu berkomitmen pada tanggung jawab nasional negaranya terhadap saudara-saudari mereka di Palestina," demikian bunyi siaran pers Kedubes Palestina dikutip pada Sabtu (9/8/2025).

Kedubes Palestina menegaskan, narasi yang menyimpang dari fakta justru akan menguntungkan Israel. Negeri Zionis itu akan diuntungkan dalam upaya mendistorsi dukungan dunia terhadap Palestina.

Palestina juga mengingatkan bahwa Mesir dan Yordania adalah jalur utama seluruh bantuan kemanusiaan selama perang berlangsung. Terkait insiden Juni 2025 di mana ribuan aktivis 'Global March to Gaza' dicegah oleh Mesir, Kedubes Palestina tidak menyinggungnya secara langsung, namun menegaskan bahwa semua kekerasan di Gaza adalah ulah Israel.

"Israel memikul tanggung jawab penuh atas blokade, penutupan perbatasan, dan pemblokiran bantuan kemanusiaan untuk rakyat kami yang terkepung di Jalur Gaza," tegas Kedubes Palestina.

Di akhir pernyataan, Kedubes Palestina tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua negara Arab dan seluruh dunia yang menolak pendudukan Israel dan mendukung perjuangan Palestina yang adil.

Pada Juni 2025, ribuan aktivis kemanusiaan dari puluhan negara yang merupakan peserta aksi damai 'Global March to Gaza' dicegah oleh Mesir sehingga mereka tidak bisa menuju ke perbatasan Rafah. Diketahui ada 10 aktivis asal Indonesia yang ikut berpartisipasi.

Peserta aksi damai tersebut bertujuan menerobos blokade penjagaan Israel di perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza, Palestina.

Terkait insiden tersebut, Kementerian Luar Negeri Mesir sempat menjelaskan bahwa setiap kunjungan ke perbatasan Rafah harus dikoordinasikan. Alasannya, mereka khawatir dengan situasi keamanan di Semenanjung Sinai, bukan karena menolak bantuan.

Pada saat yang sama, Kedubes Palestina menyampaikan ucapan terima kasih ke seluruh negara-negara Arab yang bersaudara serta kepada seluruh negara di dunia atas sikapnya yang menolak kebijakan-kebijakan penjajah Israel dan memberikan dukungan dan solidaritasnya terhadap perjuangan rakyat Palestina yang adil.


(***)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.