Warga Negara Timor Leste yang tak Bawa Dokumen Resmi Dipulangkan Lewat PLBN Motamasin
MALAKA NTT -- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin memfasilitasi proses pemulangan seorang warga negara Timor Leste, berinisial FMS (51 tahun), ke negaranya. Pemulangan dilakukan melalui Pos Salele, Timor Leste, pada Jumat (8/8/2025).
Pemulangan ini melibatkan koordinasi lintas instansi, di antaranya petugas Imigrasi PLBN Motamasin, Imigrasi Pos Salele, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 741/GN Pos Motamasin, personel Brimob, aparat kepolisian Pos Motamasin, serta petugas intel Pos Salele. Seluruh proses berjalan aman dan tertib.
Sebelumnya, pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 15.00 WITA, FMS tiba di PLBN Motamasin, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan truk ekspor dari Halilulik, Kabupaten Belu, tanpa membawa dokumen perjalanan resmi.
Oleh karena itu, petugas keamanan di PLBN Motamasin segera mengamankannya untuk dilakukan pemeriksaan di ruang Imigrasi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi emosinya tidak stabil sehingga diputuskan untuk melakukan pemulangan pada keesokan harinya.
Kemudian, setelah dilakukan koordinasi antara Imigrasi PLBN Motamasin dan Imigrasi Pos Salele, FMS dipulangkan pada Jumat (8/8/2025) pagi melalui PLBN Motamasin menuju Pos Salele dengan pengawalan ketat.
“Kami memastikan seluruh proses pemulangan berjalan sesuai prosedur, dengan tetap memperhatikan keamanan dan kondisi kesehatan yang bersangkutan,” kata salah satu petugas Imigrasi PLBN Motamasin.
Kepala PLBN Motamasin, Engelberthus Klau, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini.
“Keberhasilan kegiatan ini adalah hasil kerja sama lintas instansi yang solid. PLBN Motamasin akan terus berkomitmen menjaga keamanan perbatasan dan mendukung penegakan aturan lintas negara,” ungkap Engelberthus.
Pemulangan ini tidak hanya menjadi bentuk penegakan aturan keimigrasian, tetapi juga mencerminkan upaya berkelanjutan PLBN Motamasin dalam menjaga hubungan baik dengan negara tetangga.
Melalui kerja sama yang terjalin erat, kawasan perbatasan diharapkan tetap menjadi wilayah yang aman, tertib, dan menjadi simbol persahabatan antarbangsa.
(Humas BNPP RI)
Post a Comment