Empat Pusat SEAMEO di Indonesia Paparkan Capaian untuk Memajukan Pendidikan di Kawasan Asia Tenggara

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti, menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional di bawah kepemimpinan Presiden SEAMEO yang baru, Romaizah Binti Muhammad Saleh, di Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)
 

JAKARTA -- Kepemimpinan Indonesia dalam memajukan Pendidikan Asia Tenggara kembali mendapat pengakuan internasional melalui kunjungan resmi Presiden Dewan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) periode 2025-2027, yang juga Menteri Pendidikan Brunei Darussalam, Romaizah Binti Muhammad Saleh, ke Jakarta, Jumat (5/12/2025). Dalam kunjungan tersebut, empat pusat SEAMEO yaitu SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL), SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology (BIOTROP), dan SEAMEO Regional Centre for Food and Nutrition (RECFON) memaparkan capaian yang telah dilakukan selama setahun terakhir. 

Romaizah menyampaikan apresiasi atas komitmen Indonesia dalam memajukan pendidikan di kawasan Asia Tenggara. Ia menilai pusat-pusat SEAMEO di Indonesia bekerja dengan dedikasi tinggi dan memilki dampak nyata, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara anggota SEAMEO lainnya. 

"Saya melihat bagaimana pusat-pusat SEAMEO di Indonesia bekerja dengan dedikasi. Dampaknya nyata dan memberi manfaat besar bagi Asia Tenggara," ujar Romaizah di Jakarta. 

Menurut Romaizah, kunjungan ini membuka ruang dialog strategis mengenai arah pendidikan di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menampilkan peran sentral Indonesia dalam menciptakan lingkungan belajar yang relevan, adaptif dan kolaboratif di tengah situasi global yang dinamis. 

Sepakat dengan hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti, menyampaikan bahwa komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional di bawah kepemimpinan Presiden SEAMEO yang baru, sekaligus memaparkan upaya Indonesia dalam memperluas akses 13 tahun pendidikan, meningkatkan mutu pembelajaran, menguatkan profesionalisme guru, mendorong transformasi digital melalui Rumah Pendidikan, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Menurutnya, keberhasilan agenda ini tidak dapat dicapai sendirian. 

"Sistem pendidikan untuk Indonesia tidak mungkin bergerak sendiri. Kolaborasi dengan SEAMEO sangat penting untuk memastikan peningkatan kualitas guru, pembelajaran, dan layanan pendidikan berjalan seiring di seluruh kawasan," ujar Suharti. 

Inovasi Empat Pusat SEAMEO Perkuat Pembelajaran di Asia Tenggara

Kunjungan tersebut menjadi kesempatan bagi empat pusat SEAMEO untuk memaparkan berbagai capaian dan rencana strategis mereka. Setiap pusat menunjukkan bagaimana inovasi yang dilakukan selama ini berkontribusi pada kebutuhan masa kini, mulai dari penguatan literasi multibahasa, perluasan pembelajaran digital, pemajuan sains lingkungan tropis, hingga peningkatan ketahanan gizi masyarakat. 

SEAQIL, menampilkan portofolio kuat sebagai pusat peningkatan kualitas guru bahasa. Berbagai pelatihan pedagogi untuk guru Mandarin, Inggris dan ILFL terus diperluas, sementara konferensi tahunan Annual International Symposium of Foreign Language Learning  (AISOFOLL) yang telah berlangsung selama 16 tahun menjadi arena berbagi riset dan praktik pengajaran bahasa di kawasan Asia Tenggara. Penguatan literasi bahasa ibu juga menjadi fokus melalui pengembangan buku The Mother Tongue-Based Multilingual Education  (MTB – MLE) dan riset Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) di Asia Tenggara. SEAQIL turut mengimplementasikan Southeast Asian Roadmap for Multilingual Education dan memperkuat keterlibatan negara anggota, termasuk Brunei Darussalam. 

Sementara itu, SEAMOLEC menunjukkan peran signifikan dalam mempercepat transformasi digital pendidikan. Sejak 2020, lembaga ini telah melatih ribuan pendidik dalam integrasi teknologi, media digital, dan kecerdasan buatan di kelas, serta mengembangkan tiga model pembelajaran jarak jauh yang dapat diterapkan secara luas di sekolah dan perguruan tinggi. Jejaring regional terus diperluas, termasuk forum-forum berbagi praktik baik yang memperkuat kapasitas negara-negara ASEAN dalam pembelajaran digital. Ke depan, SEAMOLEC berfokus pada literasi kecerdasan buatan (AI), micro-credentials, mobilitas capaian pembelajaran, serta perluasan inklusi pendidikan digital untuk daerah terpencil dan kelompok rentan. 

BIOTROP, yang telah berdiri sejak 1968, memaparkan kontribusinya sebagai pusat riset biologi tropis. Sepanjang 2025, BIOTROP menerima ratusan mahasiswa dan peneliti internasional untuk menjalankan riset dan magang. Publikasi ilmiah dari berbagai negara terbit melalui jurnal BIOTROPIA dan BIODivers, sementara program unggulan seperti Agro-ECO-Edu Tourism (AEET) telah direplikasi di Malaysia, dan akan diperkuat di Brunei Darussalam. Program School of Biodiversity yang melibatkan ratusan siswa memperkaya literasi lingkungan melalui pendekatan Teaching Factory. BIOTROP juga mendorong pengembangan sekolah hijau, akademi guru biofarmasi, serta pembelajaran kontektual berbasis geopark dan teknologi digital.

RECFON melengkapi paparan dengan menonjolkan kontribusinya dalam penguatan gizi berbasis edukasi masyarakat. Program Early Childhood Care, Nutrition and Education menjangkau tenaga kesehatan, guru PAUD, dan pemerintah daerah di Indonesia serta tujuh negara ASEAN. Melalui Nutrition Goes to School, lebih dari lima ribu guru dari ratusan kabupaten/kota telah mendapatkan pelatihan gizi. Publikasi terkait pangan dan gizi terus berkembang, dan sebagai respon terhadap kebutuhan baru, RECFON mulai mengembangkan program Nutrition Goes to Workplace untuk meningkatkan kesehatan pekerja usia produktif. Kerja sama dengan Brunei Darussalam menjadi perhatian penting terutama dalam penyusunan kebijakan gizi sekolah dan kurikulum gizi. 

Menutup kunjungan, Romaizah menyampaikan terima kasih atas penyambutan hangat dan apresiasi terhadap kontribusi keempat pusat SEAMEO sebagai motor penggerak pembelajaran, penelitian dan penguatan sumber daya manusia di Asia Tenggara. Suharti menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional di masa depan. 

"Kami ingin memastikan pusat-pusat SEAMEO di Indonesia terus menjadi motor inovasi dan kolaborasi. Apa yang kita bangun hari ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Asia Tenggara," tegas Romaizah. 

Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas, diskusi teknis, dan pembahasan rencana kerja sama 2026 - 2029 yang menitikberatkan pada literasi multibahasa, digitalisasi pendidikan, pemajuan sains lingkungan,  penguatan gizi masyarakat, serta peningkatan profesionalisme guru.

(BKHM Setjen Kemendikdasmen)

Posting Komentar untuk "Empat Pusat SEAMEO di Indonesia Paparkan Capaian untuk Memajukan Pendidikan di Kawasan Asia Tenggara"