GOWA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI melalui Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) menggelar Gelar Karya KPTK 2025. Event ini digelar di Gowa, Sulawesi Selatan, pada tanggal 5 sampai 6 Desember 2025.
Acara tersebut menjadi ajang unjuk karya dan inovasi pada guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai praktik baik pelaksanaan Program Upskilling dan Reskilling yang dilakukan BPPMPV KPTK sepanjang tahun 2025.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, dalam sambutannya, Jumat (5/12/2025), mengatakan, sebagai ujung tombak perubahan yang terjadi di dalam kelas, guru dituntut untuk meningkatkan keterampilan dan memperbaharui kompetensinya agar selaras dengan tuntutan perkembangan zaman dan relevan.
“Guru SMK memerlukan kesempatan untuk magang di industri untuk memastikan guru dilengkapi dengan ilmu dan keterampilan baru yang mutakhir,” ujar Dirjen tatang.
Dirjen Tatang turut menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dilakukan oleh BPPMPV KPTK dengan sejumlah industri, termasuk dengan Badan Siber dan Sandi Negara yang dinilai sangat prospektif sebagai salah satu pekerjaan di masa depan.
“Semoga Gelar Karya ini menjadi ajang untuk menyampaikan berbagai informasi dan inovasi terkait perkembangan di bidang KPTK dan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk saling berkolaborasi,” kata Tatang menekankan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, menyampaikan bahwa selama tahun 2025, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan, berupa upskilling dan reskilling bagi pendidik dan tenaga pendidikan vokasi, inovasi pembelajaran, serta kerja sama strategis dengan berbagai pihak.
“Tahun ini kami sudah melaksanakan upskilling dan reskilling terhadap 939 orang, yang terdiri atas 818 guru kejuruan bidang KPTK dan 42 kepala sekolah, 20 pengawas, serta 59 guru mapel kejuruan. Realisasi upskilling dan reskilling ini melebihi dari target awal kami, yakni 749 orang,” kata Lismanto.
Realisasi tersebut terdiri atas guru bidang kelautan sebanyak 302 orang, bidang perikanan 190 orang, bidang TIK sebanyak 327 orang. Peningkatan kompetensi lainnya yang sudah terlaksana adalah pelatihan bagi instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP) sebanyak 38 orang. BPPMPV KPTK juga menyelenggarakan pengembangan kurikulum bagi 276 guru di delapan provinsi.
Program lain yang telah dilaksanakan adalah pelatihan pembelajaran mendalam yang terhadap 414 orang yang terdiri atas 106 kepala sekolah dan 308 guru SMK, termasuk pelatihan mikro kredential bagi 207 orang dan saat ini masih berlangsung.
Masih menurut Lismanto, beberapa inovasi pembelajaran telah dikembangkan di BPPMPV KPTK tahun ini, antara lain mini autonomus electric boat yang diintegrasikan dengan pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI), yang pemanfaatannya terintegrasi dengan interactive flat panel (IFP) dan internet of things (IoT). Inovasi tersebut termasuk pengembangan teknologi budi daya perikanan yang diintegrasikan pemanfaatannya dengan IFP serta minisimulator bidang kemaritiman dan berbagai inovasi yang lain.
“Terkait kerja sama, tahun ini BPPMPV KPTK bekerja sama dengan PT Gamecomm Indonesia untuk mendampingi 15 SMK bidang TIK merintis pengembangan teaching factory (tefa) di bidang game. Kami juga kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam pelatihan keamanan siber bagi para guru SMK,” jelas Lismanto. “BPPMPV KPTK bahkan mendapatkan akreditasi, dan merupakan satu-satunya kementerian/lembaga di luar TNI/Polri yang mendapatkan akreditasi dari BSSN.”
Seusai pembukaan, Dirjen Tatang berkesempatan mengunjungi 32 stan Gelar Karya KPTK 2025 didampingi oleh Kepala BPPMPV KPTK, Kepala BBPPMPV Bidang Mesin dan Teknik Industri (BMTI), Kepala BBPPMPV Bidang Otomotif dan Elektronika (BOE), Kepala Bagian Umum BBPPMPV Pertanian, Kepala Bagian Tata Usaha BBPPMPV Seni dan Budaya, dan Ketua Program Kerja di BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata. Adapun stan terdiri atas 51 stan SMK negeri dan swasta, 5 stan mitra industri, serta 2 stan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Saat mengunjungi salah satu stan, Dirjen Tatang tampak antusias melihat serta mencoba langsung hasil karya aplikasi bahasa isyarat yang dihasilkan oleh SMK Negeri 8 Semarang, yang disebut aplikasi Sancara. “Kami terdorong menciptakan aplikasi berbasis web ini dikarenakan di sekolah kami ada murid yang bisu-tuli, slow-learner, dan autis,” urai Dian Nirmala, guru mata pelajaran Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG).
Dirjen Tatang mengungkapkan kebanggaannya atas berbagai inovasi dan karya yang dihasilkan oleh para guru SMK sebagai implementasi praktik baik dari Program Upskilling dan Reskilling. “Kompetensi dan ilmu yang didapat selama upskilling dan reskilling ini hendaknya secara berkelanjutan dapat diimbaskan kepada rekan sejawat guru lainnya,” pungkas dia.
(***)

Posting Komentar untuk "Gelar Karya KPTK 2025: Adaptasi Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Guru-Guru SMK "