Kelas psikososial yang berlangsung di area tenda darurat dan ruang kelas berjalan dalam suasana hangat dan ceria. Pendamping psikososial mengajak anak-anak bernyanyi bersama, mendongeng untuk murid PAUD, hingga melakukan permainan sederhana untuk mengembalikan rasa aman dan keceriaan setelah bencana. Keikutsertaan Mendikdasmen dalam sesi tersebut membuat suasana semakin hidup.
Di tengah kegiatan, Menteri Mu’ti tampak akrab berinteraksi dengan para murid. Ia mengajak anak-anak berhitung, berperan menjadi harimau saat mendongeng, hingga berdialog mengenai perilaku baik seperti saling menolong, tidak nakal, dan berani tersenyum.
“Anak-anak semuanya harus jadi anak yang baik, saling membantu, sayang kepada teman, sayang kepada ayah dan bunda, dan tetap ceria meskipun situasi seperti saat ini,” ujar Menteri Mu’ti yang disambut tawa riang para murid.
Beberapa siswa PAUD juga antusias menceritakan cita-cita mereka, ada yang ingin menjadi menteri, dokter, polisi, hingga pendongeng. Dengan sabar dan penuh kehangatan, Menteri Mu’ti mendengarkan satu per satu sambil memberikan apresiasi. “Hebat sekali anak-anak ini. Tetap semangat belajar, bangun pagi, dan jangan lupa selalu saling menyayangi,” pesannya.
Kelas kemudian ditutup dengan nyanyian bersama yang dipimpin oleh pendamping psikososial, menjadikan suasana yang semula tegang akibat bencana berubah menjadi lebih nyaman, aman, dan optimistis.
Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan, Mendikdasmen secara simbolis juga menyerahkan bantuan pendidikan kepada siswa dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, termasuk dukungan bagi guru dan sekolah terdampak.
Sebagai tahap awal Bantuan kemendikdasmen menyalurkan paket school kit untuk peserta didik, family kit untuk guru, paket sembako, serta tenda sekolah darurat yang digunakan untuk memastikan kelanjutan pembelajaran.
Beberapa tenda telah berdiri dan dimanfaatkan sebagai ruang kelas sementara bagi murid yang digunakan untuk program psikososial. Menurut Mendikdasmen, Pogram psikososial ini merupakan komitmen Kemendikdasmen dalam memastikan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya berfokus pada perbaikan sarana fisik, tetapi juga pada pemulihan kesehatan mental dan emosional peserta didik.
Kehadiran Menteri Mu’ti menjadi dukungan moral bagi para guru, orang tua, dan terutama anak-anak yang terdampak. Mendikdasmen menegaskan bahwa pendidikan harus tetap berjalan dalam kondisi apa pun.
Kemendikdasmen akan terus memperkuat layanan psikososial, memastikan keberlanjutan proses pembelajaran, serta memprioritaskan percepatan pemulihan sarana pendidikan di wilayah terdampak banjir di Sumatra Barat.
(***)

Posting Komentar untuk "Momen Mendikdasmen Bersama Murid PAUD di Kelas Psikososial Terdampak Banjir Kabupaten Agam"