Resmikan Revitalisasi TK Labschool di Kabupaten Kuningan, Mendikdasmen: Pemerintah Komitmen Dukung Wajar 1 Tahun Prasekolah

Mendikdasmen Abdul Mu'ti (tengah) di sela-sela peresmian revitalisasi TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen) 
 

KUNINGAN -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menargetkan Program Wajib Belajar (Wajar) 1 Tahun Prasekolah dapat berjalan dengan dua fokus utama, yaitu pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap desa dan peningkatan kualitas guru PAUD. 

“Kami berkomitmen dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul kita memang harus memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini dan itu kami lakukan tidak hanya untuk menambah jumlah TK, tapi jumlah meningkatkan kualitas guru-guru Taman Kanak-Kanak,” kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2025). 

Program "Satu Desa Satu PAUD" adalah gerakan nasional untuk memastikan setiap desa di Indonesia memiliki minimal satu Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas. Ini sebagai upaya pemerataan akses pendidikan dini, pencegahan stunting, pengembangan karakter anak, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia emas, dengan dukungan peran aktif pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa, menggunakan dana desa untuk sarana prasarana, pelatihan guru, dan operasional. “Wajar 13 tahun dimulai dari TK dan target kami 1 desa minimal 1 TK,” tekan Menteri Mu`ti.  

Menurut Menteri Mu'ti, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengenyam pendidikan di PAUD/TK, memiliki rasa percaya diri dan kesiapan diri yang lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan dasar. Ia berkeyakinan bahwa pada jenjang PAUD/TK, anak-anak mengalami usia emas baik secara jasmani maupun rohani yang akan menentukan masa depan mereka. 

Revitalisasi Satuan Pendidikan

Tahun 2025 ini secara nasional pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi satuan pendidikan, baik untuk renovasi maupun pendirian sekolah baru, sebesar Rp 16,9 triliun untuk 16.175 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah, progresnya telah mencapai 99 persen dan sebagian besar sudah selesai 100 persen,” ucap Menteri Mu'ti. 

Hasil revitalisasi satuan pendidikan di TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen) 

Dalam tinjauan Kemendikdasmen ke lapangan sebagaimana yang dilakukan pada Sabtu (20/12/2025), Mendikdasmen turun untuk memastikan penyelesaian bangunan revitalisasi. Sebagaimana yang dilakukannya di Kabupaten Kuningan saat meresmikan TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan. 

“Tahun ini, kami akan melakukan revitalisasi untuk sekitar 71 ribu satuan pendidikan. Data ini akan diverifikasi dan divalidasi untuk dianggarkan di tahun 2026 tapi prioritas kami adalah sekolah-sekolah yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” jelas Mendikdasmen lebih lanjut.

Partisipasi Semesta Dukung Kesuksesan Wajar 1 Tahun Prasekolah

Direktur PAUD Kemendikdasmen, Nia Nurhasanah, menyoroti partisipasi semesta dalam menyokong Indonesia Emas 2045. Menurutnya, fondasi dalam mewujudkan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua adalah PAUD yang merupakan fase pembangunan bangsa yang paling krusial. 

Adapun tiga strategi utama implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah yakni 1) perluasan akses melalui pembangunan Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, PAUD–SD Satu Atap, dan penegerian PAUD; 2) peningkatan mutu melalui akreditasi, penguatan kualitas pembelajaran, dan pemenuhan PAUD Holistik Integratif; serta 3) peningkatan tata kelola melalui regulasi, kelembagaan, dan dukungan anggaran. “Kunci keberhasilan seluruh program prioritas Kemendikdasmen adalah Partisipasi Semesta," cetusnya. 

Pada kesempatan ini, Rektor Universitas Muhammadiyah, Wawang Anwarudin, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Mendikdasmen dan menilai kehadiran pemerintah pusat ke daerah menjadi penguat sinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan. 

Hasil revitalisasi satuan pendidikan di TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)

Ditambahkan, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar bahwa pendidikan bukanlah perkara membangun fisik gedung semata, melainkan investasi peradaban. Dian turut menyebut bahwa di kabupatennya, pendidikan diterapkan dengan membangun nilai luhur yang selaras dengan karakteristik lokal, seperti Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai di mana anak-anak ditanamkan untuk mengenal dan mencintai lingkungan sejak dini. 

Selanjutnya, Anggota Komisi X DPR RI, Rokhmat Ardiyan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya di Kabupaten Kuningan yang telah bersama-sama mengembangkan sektor pendidikan hingga ekonomi. Sebab, tanpa sinergisitas yang baik antara pusat dan daerah, maka kebijakan pemerintah dalam membangun peradaban, mustahil bisa mencapai hasil yang baik.
 
Tahun 2026, PIP Dialokasikan bagi Murid TK

Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan anak usia dini melalui kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Dukungan tidak hanya diberikan dalam bentuk sarana prasarana, tetapi juga bantuan langsung kepada peserta didik berupa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang TK.

“Mulai tahun 2026, anak-anak TK juga akan menerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu. Program ini menjangkau sekitar 888 ribu peserta didik TK di seluruh Indonesia,” terang Mendikdasmen merujuk pada data murid TK yang layak mendapatkan PIP. “Tahun depan dana tersebut akan ditransfer langsung ke rekening peserta didik,” imbuh Mendikdasmen. 

Mendikdasmen Dorong Guru PAUD Tingkatkan Kompetensi melalui Beasiswa D4/S1 melalui RPM

Tahun 2025, Kemendikdasmen telah memberikan beasiswa D4/S1 kepada lebih dari 12 ribu guru. Rencananya tahun 2026, jumlah ini akan meningkat sekitar 150 ribu. “Prioritas adalah guru yang mengajar pada jenjang TK/SD. Oleh karena itu, jika ada guru yang belum mendaftar, silakan didorong untuk mendaftar (beasiswa),” ungkap Menteri Mu`ti.

Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Kemendikdasmen dalam meningkatkan kompetensi guru karena guru yang sudah memenuhi kualifikasi minimal D4/S1 maka mereka bisa ikut Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selanjutnya, jika memenuhi syarat, akan mendapat sertifikasi dan tunjangan. Bagi guru non-ASN, tunjangannya sebesar Rp 2 juta per bulan dan untuk ASN mendapat tunjangan sebesar gaji pokok. “Bagi guru-guru yang sudah mendapat tunjangan, saya berpesan agar meningkatkan kinerjanya,” ucap Menteri Mu’ti.  

Alternatif Media Pembelajaran yang Menyenangkan dan Kaya Pesan Moral

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan album lagu Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (Kicau), Minggu (2/2/2025). Album ini berisikan 10 lagu yang mengajak siswa PAUD belajar dengan menyenangkan.

Kicau telah diselenggarakan pada 2024 lalu dan diikuti lebih dari 400 guru PAUD seluruh Indonesia. Berbagai karya dalam album Kicau juga telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 

Dewasa ini banyak lagu-lagu yang dinyanyikan anak-anak namun tidak sesuai dengan tingkat umur anak PAUD. Sehingga Kicau jadi langkah awal bagi Kemendikdasmen untuk memberikan lagu yang menanamkan karakter, rasa cinta tanah air, cinta alam, dan karakter mulai lain bagi anak Indonesia. Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) merupakan inisiatif Kemendikdasmen yang bertujuan mendorong kreativitas pendidik PAUD dalam menciptakan media pembelajaran yang menarik dan edukatif.

“Anak-anak TK itu harusnya menyanyikan lagu Pelangi-pelangi, bukan lagu dewasa. Melalui nyanyian, anak-anak seharusnya dapat sambil belajar banyak hal seperti Matematika, nilai dan kebiasaan baik,” pungkas Menteri Mu'ti.


(damr/bkhm setjen kemendikdasmen)

Posting Komentar untuk "Resmikan Revitalisasi TK Labschool di Kabupaten Kuningan, Mendikdasmen: Pemerintah Komitmen Dukung Wajar 1 Tahun Prasekolah"