 |
| Dosen menjadi salah satu profesi yang bertanggung jawab untuk
mencerdaskan bangsa lewat pengajaran, riset, pengabdian masyarakat, dan
lain-lain, tugasnya banyak, jam kerjanya panjang. (Foto: Ilustrasi/Pixabay) |
JAKARTA -- Jika pernah ngobrol santai dengan teman dosen, pasti tahu cerita yang sering muncul: “Gaji dosen tuh kurang layak ya dibanding negara lain…” Rasanya kalimat itu bukanlah sekadar mitos.
Banyak data terbaru menunjukkan bahwa peringkat gaji dosen Indonesia rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, bahkan di Asia Tenggara (ASEAN). Yuk kita kulik lebih dalam, tapi bahasa santai dan tetap gampang dipahami.
Dosen Itu Gaji Kecil tapi Tanggung Jawab Gede
Dosen menjadi salah satu profesi yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa lewat pengajaran, riset, pengabdian masyarakat, dan lain-lain, tugasnya banyak, jam kerjanya panjang. Sayangnya, gaji yang diterima sering jadi perbincangan karena dianggap kurang mencerminkan beban kerja tersebut.
Kalau googling atau ngobrol di media sosial, akan sering ditemukan frasa semacam peringkat gaji dosen Indonesia rendah di antara headline berita maupun diskusi netizen.
Gaji Dosen di Indonesia: Berapa Rata-Ratanya?
Menurut survei terbaru, median gaji pokok dosen di Indonesia pada 2025 sekitar Rp 5,7 juta per bulan. Itu belum termasuk tunjangan profesional atau penghasilan tambahan dari kegiatan riset dan proyek lain.
Data lain juga menyebut gaji dosen PNS golongan awal berkisar dari Rp 2,6 juta sampai Rp 5 jutaan tergantung golongan dan masa kerja.
Artinya, banyak dosen masih hidup dengan gaji pokok yang tergolong rendah, apalagi jika dibandingkan dengan kebutuhan biaya hidup di kota besar.
Peringkat Gaji Dosen di Dunia (dan Asia Tenggara)
| Peringkat | Negara | Perkiraan Rerata Gaji Dosen per Bulan |
|---|
| |
|---|
| 1 | Singapura | ± USD 5.262 (± Rp85,5 juta) | | 2 | Brunei Darussalam | ± USD 1.433 (± Rp23,3 juta) | | 3 | Kamboja | ± USD 1.366 (± Rp22,2 juta) | | 4 | Thailand | ± USD 1.348 (± Rp21,9 juta) | | 5 | Malaysia | ± USD 1.126 (± Rp18,3 juta) | | 6 | Vietnam | ± USD 650 (± Rp10,5 juta) | | 7 | Filipina | ± USD 471 (± Rp7,6 juta) | | 8 | Indonesia | ± USD 207 (± Rp3,37 juta) |
|
|---|
Dari tabel ini jelas terlihat: Indonesia berada di posisi paling bawah dalam perbandingan gaji dosen di Asia Tenggara versi data yang disurvei tahun 2024–2025. Itu artinya frasa peringkat gaji dosen Indonesia rendah bukan sekadar opini, tapi didukung oleh perbandingan angka nyata.
Kenapa Gaji Dosen di Indonesia Bisa Lebih Rendah?
Ada beberapa alasan utama yang sering disebut ahli dan praktisi pendidikan:
1. Struktur Anggaran Pendidikan yang Belum Ideal
Negara mengalokasikan anggaran ke banyak sektor, dan kenyataannya alokasi untuk remunerasi tenaga pendidikan tinggi belum cukup tinggi dibanding negara berkembang lain. Hal ini membuat gaji pokok dosen berada di level yang lebih rendah dibanding kebutuhan biaya hidup di kota besar.
2. Sistem Remunerasi Belum Optimal
Meskipun ada tunjangan sertifikasi dan tunjangan profesi, komponennya sering kecil atau tidak merata. Banyak dosen bergantung pada proyek riset atau kerja sampingan untuk menambah penghasilan.
3. Ketergantungan pada Golongan PNS
Sebagian besar dosen PNS dibayar berdasarkan golongan dan masa kerja, bukan sepenuhnya dihitung dari beban kerja akademik. Akibatnya, progres gaji sering lambat dan tidak sebanding dengan kompetensi maupun beban riset yang tinggi.
4. Bandingkan dengan Negara Lain
Di negara-negara seperti Singapura atau Jepang, gaji dosen bahkan di posisi awal bisa jauh lebih tinggi (misalnya di atas Rp30 juta per bulan atau lebih), menjadikan Indonesia jauh tertinggal.
Dampaknya ke Dosen dan Dunia Pendidikan
Kalau gaji dosen dipandang rendah akan berdampak beberapa hal, antara lain:
* Dosen cenderung mengambil kerja sampingan di luar kampus.
* Daya tarik profesi dosen untuk generasi muda bisa menurun.
* Riset dan publikasi akademik mungkin kurang terdukung karena fokus finansial lebih ke kebutuhan hidup.
Ini semua jadi lingkaran setan yang bikin banyak dosen merasa tidak “sejahtera” padahal tuntutan kerjanya tinggi.
Fakta menunjukkan bahwa peringkat gaji dosen Indonesia rendah dibandingkan banyak negara di Asia, terutama di kawasan ASEAN. Kalau dibandingkan dengan Singapura atau bahkan Vietnam dan Malaysia, gap-nya cukup signifikan.
Ini bukan semata angka di atas kertas. Di kehidupan nyata, gaji yang relatif kecil mempengaruhi kesejahteraan dosen, motivasi mereka, dan potensi pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.
(gpt/end)
Posting Komentar untuk "Fakta Terbaru 2025: Peringkat Gaji Dosen Indonesia Paling Rendah se-Asia Tenggara!"