Kemendikdasmen Latih Puluhan Ribu Guru Terapkan 7 Jurus BK Hebat untuk Bangun Karakter Murid
Program 7 Jurus BK Hebat mencakup tujuh komponen, yaitu Kenali Potensi, Kelola Emosi, Tumbuhkan Resiliensi, Jaga Konsistensi, Jalin Koneksi, Bangun Kolaborasi, dan Menata Situasi. Ketujuh jurus ini dikembangkan dalam bentuk modul yang sederhana, mudah dipahami, dan aplikatif bagi guru di berbagai jenjang.
“Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap pembentukan karakter. Kebijakannya untuk semua guru, yang dimulai dari guru BK. Pemerintah memikirkan agar anak-anak Indonesia menjadi lebih hebat, terutama karakternya. Diharapkan semua guru bisa berdialog, dan semua murid bisa memahami tujuh jurus ini,” ujar Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, belum lama ini.
Selanjutnya, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Kemendikdasmen, Putra Asga Elevri, menjelaskan bahwa modul 7 Jurus BK Hebat disusun dengan bahasa yang sederhana, di mana bahasa psikologis populer disederhanakan dalam bentuk gambar agar mudah dipahami dan diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di sekolah.
“Kami ingin kemampuan praktis guru; semua jenis guru, bukan hanya BK, bisa memahami bagaimana melihat potensi anak, membantu mereka mengelola emosi, dan membangun resiliensi sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh,” kata Asga di Bogor, Selasa (18/11/2025).
Untuk memastikan program berjalan secara masif, Kemendikdasmen menyelenggarakan pelatihan bagi fasilitator nasional dan fasilitator daerah. Mereka akan menjadi penggerak utama pengimbasan di wilayah masing-masing. Saat ini terdapat 1.200 fasilitator nasional dari unsur guru BK, kepala sekolah, pengawas, dan dosen, serta 18.000 fasilitator daerah yang seluruhnya merupakan guru BK aktif di seluruh jenjang.
Berdasarkan data Oktober 2025, sebanyak 18.166 guru BK telah mengikuti pelatihan program BK Kemendikdasmen, atau sekitar 25,32% dari total 71.756 guru BK nasional. Fasilitator nasional dan daerah ditargetkan dapat mengimbaskan program ini kepada 270.000 guru, termasuk guru BK, guru mata pelajaran, dan guru kelas.
Asga menjelaskan bahwa pelatihan dilakukan secara berjenjang. “Modul untuk setiap jurus dipelajari di LMS selama satu minggu. Kemudian ada bahan tayang untuk praktik. Untuk fasilitator daerah, mereka harus mempraktikkan dua dari tujuh jurus sebelum diakui sebagai fasda.”
Siti Robiah Dalima Pakki, Koordinator BK di SMA Negeri 7 Bogor sekaligus fasilitator nasional, menjadi salah satu guru yang telah mengimbaskan 7 Jurus BK Hebat kepada guru lainnya di sekolah. Ia telah mengintegrasikan materi jurus pertama, Kenali Potensi, ke dalam pendampingan murid kelas 10 hingga 12.
“Di kelas 12, anak-anak sangat concern pada pemilihan jurusan. Kami mengawal itu sejak kelas 10, salah satunya melalui psikotes untuk menggali minat, bakat, dan gaya belajar,” jelas Robiah.
Melalui program 7 Jurus BK Hebat, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan bimbingan konseling yang lebih kuat, relevan, dan dekat dengan kebutuhan murid.
Dengan dukungan para fasilitator serta implementasi di sekolah-sekolah, program ini diharapkan mampu membentuk generasi yang lebih percaya diri, resilien, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah memastikan bahwa penguatan karakter dapat menjadi praktik nyata yang dirasakan setiap murid di seluruh Indonesia.
(***)


Post a Comment