Momentum Apresiasi untuk Guru dalam Mendidik Generasi Unggul di HGN 2025
JAKARTA -- Guru merupakan fondasi utama yang memastikan keberlangsungan nilai, ilmu, dan karakter bangsa. Dalam menyikapi perubahan zaman dan kompleksitas tantangan, guru berperan sentral sebagai agen pembelajaran dan penjaga peradaban.
Begitu pentingnya peran seorang guru bahkan bagi seorang presiden, turut dituangkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu`ti dalam pidato Upacara Hari Guru Nasional (HGN) 2025.
Mengutip nasihat Presiden RI Prabowo Subianto kepada murid, Mendikdasmen kembali berpesan, “Kepada para murid, saya mengingatkan lima nasihat Presiden Prabowo Subianto. Belajarlah yang Baik, Cintai Ayah dan Ibu, Hormati Guru, Rukun Sama Teman, Cintai Tanah Air dan Bangsa. Muliakanlah dirimu dengan memuliakan gurumu. Ridha dan doa gurumu menentukan masa depanmu,” demikian dikutip oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti, yang membacakan naskah pidato Mendikdasmen.
Upacara di Halaman Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Senayan, Jakarta, pada Selasa (25/11/2025) berlangsung khidmat, dihadiri oleh 287 peserta yang berasal dari tujuh satuan kerja serta 100 guru berprestasi dari seluruh Indonesia. Upacara dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti, yang bertindak sebagai pembina upacara. Ia mengenakan baju adat Jawa sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya nusantara.
Pesan Cinta untuk Guru Indonesia
Dalam pidato yang dibacakan oleh Sesjen Suharti, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menekankan pentingnya keteguhan, keikhlasan, dan kualitas pribadi seorang guru agar mampu menjalankan amanah besar tersebut. “Untuk tugas mulia, idealnya guru memiliki stamina intelektual, sosial, moral yang prima, teguh, dan tegar di tengah berbagai tantangan dan permasalahan. Saya mengajak para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri,” ujarnya.
Salah satu peserta menyampaikan kesan mendalam setelah mengikuti upacara. Ia adalah Dwi Anik, guru SLB Negeri 5 Jakarta. Sebagai guru, ia mengajak para pendidik untuk terus berinovasi terutama bagi murid berkebutuhan khusus. Ia menekankan bahwa guru perlu terus bertumbuh seiring perubahan zaman, sekaligus menjaga kesejahteraan dan kebahagiaan agar dapat melayani peserta didik dengan sepenuh hati.
“Saya tak menyangka bisa sampai ke titik ini (sebagai guru berprestasi). Bisa diundang bersama guru-guru hebat lainnya dan mengalahkan satu provinsi, kita diundang bersama guru-guru hebat. Kita bisa bertukar pikiran, kita bisa growth mindset. Kita juga harus melihat ternyata guru-guru memang harus bertumbuh, tak boleh di zona nyaman saja, karena eranya juga sudah berubah, guru-guru harus terus bertumbuh. Harapan saya semoga guru-guru semakin bahagia, semakin sejahtera, semakin bisa melayani anak-anak di seluruh Indonesia tentunya dengan hati yang sepenuhnya,” jelas Dwi.
Kepala SMKN 34 Jakarta, Sulistyani, sekaligus pemenang Lomba Kepala Sekolah Berprestasi untuk Transformasi Kepala SMK, menyampaikan harapannya bagi peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru. Ia menilai Hari Guru Nasional tahun ini terasa sangat berkesan karena untuk pertama kalinya ia diundang mengikuti upacara secara langsung bersama para kepala sekolah dan guru berprestasi dari seluruh Indonesia.
“Kami berharap guru-guru Indonesia ini semakin meningkat kualitasnya dan juga kesejahteraannya. Hari Guru Nasional tahun 2025 ini sangat berkesan karena baru tahun ini saya berkesempatan diundang untuk menghadiri upacara secara langsung bersama kepala sekolah dan guru-guru berprestasi di seluruh Indonesia,” ujar Sulistyani.
Apresiasi bagi para guru juga datang dari siswa Purna Paskibraka Indonesia (PPI) yang bertugas sebagai pasukan pengibar bendera pada upacara peringatan Hari Guru Nasional 2025. Salah satu anggota PPI, Lavina Jasmine, menyampaikan rasa hormatnya kepada para guru. “Terima kasih banyak atas perjuangan dan dedikasi Bapak Ibu Guru dalam membentuk karakter kami menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Bapak dan Ibu Guru selalu sehat dan tetap semangat,” ujar Lavina.
Senada dengan itu, Asyraf Habbi Pratama turut memberikan penghormatan kepada para pendidik. “Kami sangat bangga bisa bertugas di sini dan juga kami merasakan bagaimana caranya guru memperjuangkan pendidikan yang ada di Indonesia dalam membentuk generasi emas 2045. Mereka membimbing kami, mengajar kami dengan setulus hati supaya kami ke depannya bisa berdampak bagi negara Indonesia,” tutup Asyraf.
Berkolaborasi Bangun Dunia Pendidikan dan Hargai Perjuangan Guru
Menteri Mu’ti juga menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada peran guru di sekolah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, keluarga, dan lingkungan sosial.
Menurut Menteri Mu'ti, apresiasi dan dukungan publik terhadap profesi guru harus diwujudkan dalam sikap saling menghargai, memahami proses pendidikan secara utuh, serta membangun komunikasi yang sehat antara sekolah dan rumah. Dalam konteks itu, ia menyampaikan imbauan langsung kepada seluruh elemen masyarakat.
“Saya mengimbau masyarakat, orang tua, dan semua pihak agar menghargai jerih payah para guru. Jangan hanya menilai kinerja dan menghakimi mereka dari angka-angka. Sejatinya, tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga. Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama, dan saling menghargai,” pesan Menteri Mu`ti.
Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2025
Dalam rangkaian perayaan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025, Kemendikdasmen melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) memberikan penghormatan dan apresiasi terhadap guru dan tenaga kependidikan Indonesia yang telah menghasilkan inovasi serta memberikan dedikasi luar biasa dalam peningkatan kualitas pendidikan, menyelenggarakan rangkaian kegiatan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2025. Acara tersebut akan diselenggarakan pada Kamis, 27 November 2025 di Jakarta.
Harapan dari kegiatan apresiasi tersebut adalah 1) Memantik proses belajar antara GTK untuk saling menginspirasi satu sama lain; 2) Memberikan apresiasi dan motivasi secara nyata sehingga dapat memacu GTK untuk terus berkarya dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara individu dan kelompok; serta 3) Terselenggaranya Hari Guru Nasional yang bermanfaat dan bermakna bagi GTK.
(***)


Post a Comment